Segala sesuatu yang ada di dunia ini selalu hidup berdampingan. Ada kana nada kiri, ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada hidup ada mati, ada surge ada neraka, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang semua hal yang telah disebutkan itu bukanlah hal yang memiliki kesamaan antara yang satu dengan yang lain, melainkan yang memiliki perbedaan antara keduanya. Perbedaan itulah yang membuat mereka bias berjalan berdampingan.
Seperti halnya baris berbaris, apabila ada dua kategori barisan dalam satu upacara dimana barisan yang pertama adalah barisan bagi para guru sedangkan barisan kedua adalah barisan untuk para murid. Sehingga dalam pengaturannya guru dan murid dapat berdiri bersebelahan. Berbeda apabila kita mengambil contoh dimana benda atau hal yang satu adalah sama dengan benda atau hal yang kedua. Apabila diletakkan dalam konteks baris berbaris tadi maka benda yang satu akan membelakangi benda yang lain. Sehingga seolah-olah benda atau hal yang berada di depan adalah yang paling penting sehingga benda atau hal yang satu lagi harus selalu mengikutinya dari belakang.
Demikian pula hubungan antara kebutuhan material dan spiritual. Dimana kebutuhan material dapat dipenuhi dengan dimilikinya atau kecukupan akan barang kebutuhan manusia, sedangkan kebutuhan spiritual adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi dari hal-hal yang bersifat lebih ke pada hati dan pikiran seperti agama atau keyakinan serta ilmu pengetahuan. Alas an saya mendampingkan antara agama dengan ilmu pengetahuan karena sebenarnya untuk memaknai sebuah agama itu dibutuhkan ilmu pengetahuan.
Hal ini bisa ada kaitannya dengan jenis-jenis kepercayaan manusia sejak zaman dahulu. Pada mulanya kita percaya bahwa manusia pertama adalah nabi Adam a.s yang mulanya tinggal di surge lalu kemudian diturunkan ke bumi. Walaupun ada juga ilmu pengetahuan yang mengatakan bahwa manusia itu adalah evolusi dari kera, akan tetapi disini saya hanya membahas apa yang saya yakini. Nabi Adam a.s adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah swt sehingga beliau hanya tunduk kepada stu Tuhan yaitu Allah swt. Akan tetapi setelah beliau diturunkan ke bumi bersama dengan Hawa yang akhirnya bertemu dan hidup bersama sehingga menghasilkan banyak keturunan hingga membuat banyak manusia hidup tersebar di wilayah berbeda di seluruh belahan bumi ini.
Bila Nabi Adam a.s hanya meyakini satu tuhan, maka beliau adalah penganut monoteisme. Akan tetapi seiring berjalannya waktu mulai berkembangpula lah berbagai kepercayaan di tempat lain. Akan tetapi kepercayaan tersebut tidak hanya monoteisme melainkan da yang dinamisme ataupun animism. Para penganut animism dan dinamisme yang percaya bahwa ada roh-roh halus yang akhirnya mereka sembah dan dijadikan tuhan lama kelamaan seiring berkembangnya budaya akhirnya beralih menjadi politeisme karena mereka menemukan bahwa setiap bagian dari bumi ini seperti langit, laut, tanah, dan yang lainnya diatur oleh dewa yang berbeda. Kemudian seiring perkembangan ilmu pengetahuan manusia mulai menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini memiliki proses yang dapat dijelaskan secara ilmiah sehingga merekamulai berpikir dan mulai menyadari bahwa sebenarnya hanya ada satu Tuhan di dunia ini yang mengatur segalanya. Sayangnya tidak hanya berhenti di situ, kini di mana era teknologi sangat mendominasi kehidupan manusia dimana segala sesuatunya menjadi mungkin dan lebih mudah maka beberapa dari mereka mulai berpikir bahwa sebenarnya segala sesuatu yang terjadi ini disebabkan oleh teknologi yang semakin berkembang. Hingga pada akhirnya timbullah aliran ateis dimana mereka tidak percaya akan adanya Tuhan.
Menurut pendapat saya Tuhan itu tidak akan hilang dari pikiran manusia walaupun yang ateis sekalipun. Karena menurut saya penganut ateis itu menjadi ateis setelah mereka memikirkan keberadaan Tuhan itu sendiri di dalam hati dan pikiran mereka. Sehingga mereka tidak sepenuhnya menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada. Hanya saja mereka tidak memiliki bukti yang cukup kuat dan kongkrit bagi diri mereka. Karena mereka berpikir bahwa segala sesuatunya itu memiliki proses dan hal itu dapat dijelaskan secara ilmiah, selain itu saat ini juga telah banyak teknologi yang dapat mewujudkan keinginan mereka secara cepat.
Saya yakin bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang saat ini sbenarnya semakin membuat kita dekat dengan banyak bukti bahwa Tuhan itu ada dan memiliki kekuasaan dalam mengatur segalanya di alam jagad raya ini. Akan tetapi mereka yang belum mengakui hal tersebut mungkin masih belum menyadarinya. Karena menurut saya sekeras apapun pikiran mereka menolak keberadaan Tuhan, hanya akan membuat kebutuhan jiwa mereka akanadanya Tuhan itu semakin kuat. Seperti halnya otot polos yang bekerja di luar perintah otak, maka jiwa spiritual yang menghubungkan kita dengan Tuhan tidak selamanya berjalan seiring dengan pikiran kita.